Akulah dia, si (salah satu) penghuni dunia...sebut saja "dunia rancu", karena duniaku memang lucu...
Duniaku bukan seharusnya dunia. Semua berkomedi di dalamnya. Berpantomim rupa-rupa meraup laba...manipulasi kata tak kira-kira.
Dunia...dunia. Tak peduli agama, pendidikan dan hak asasi dirancukan. Duniaku lah candu. bukan agama! dunia yg menggiring agama menjadi candunya. Waspada, saat kau masuk dunia tak kan mudah melesat dari jeratnya.
Mungkin si dodo adik bayiku saja menyesal lahir di dunia. karena di dunia sperma meskipun tetap ada persaingan membuahi tak kan mungkin ada saling manipulasi. Mereka tak paham baliho apalagi berupa-rupa nego.
Tapi inilah dunia. mungkin bukan di duniaku saja. semoga...
agar orang-orang tidak mencemooh kala presiden dunia rancuku sibuk pilah-pilih pasangan kekasih. untuk diajaknya sanding di tahta kerajaan rancu.
Semoga tak hanya di duniaku, kala calon penghuni hotel prodeonya masih bisa jadi calon presiden jua.
Ah, capai-capai aku minta pada Nya untuk lahir disini saja. di dunia rancu. dan sekarang malu lah aku.
ku kira, karena pasal 33 nya, negeri rancuku bukanlah ranah sarangnya para penghisap nanah.
Kupikir, karena sumber dayanya aku tak kan kelaparan di dalamnya.
Kalau begini lebih baik aku mundur saja! pergi lagi ke rahim ibu untuk lahir di lain area....
Wahai dunia rancu...berubahlah, masih ada waktu:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar