Selasa, 25 November 2014

Apa Kata Anies Baswedan di Peringatan Hari Guru 2015

Hari ini Selasa (25/11/2014) saya berkesempatan mengikuti Upacara Peringatan Hari Guru di Lapangan Blang Padang, lapangan kebanggaan Kota Banda Aceh. Saya sudah lupa ini Upacara Hari Guru ke berapa kalinya yang pernah saya ikuti. Yang menarik dan membedakan upacara hari ini dengan upacara seremonial lainnya adalah terdapat beberapa naskah yang dibacakan pada hari "Umar Bakri" tersebut. Diantaranya adalah sebentuk puisi renungan yang hanya sempat saya rekam di handphone dan naskah pidato Menteri Pendidikan Anies Baswedan yang berhasil saya temukan saat iseng searching.
Berikut petikan naskah Bapak Indonesia Mengajar tersebut:

Surat untuk Ibu dan Bapak Guru Dari Mendikbud
Ibu dan Bapak Guru yang saya hormati dan muliakan,
Semoga Ibu dan Bapak Guru dalam keadaan sehat, bahagia, dan penuh semangat saat surat ini menemui Ibu dan Bapak sekalian. Seiring dengan peringatan Hari Guru ini, atas nama pemerintah, saya menyampaikan apresiasi kepada Ibu dan Bapak Guru semua yang telah mengemban tugas mulia serta mengabdi dengan hati dan sepenuh hati. Izinkan saya dengan rendah hati menyampaikan rasa hormat, rasa terima kasih, dan rasa bangga atas pengabdian Ibu dan Bapak sekalian.
Menjadi guru bukanlah pengorbanan. Menjadi guru adalah sebuah kehormatan. Ibu dan Bapak Guru telah memilih jalan terhormat, memilih hadir bersama anak-anak kita, bersama para pemilik masa depan Indonesia. Ibu dan Bapak Guru telah mewakili kita semua menyiapkan masa depan Indonesia. Mewakili seluruh bangsa hadir di kelas, di lapangan, bahkan sebagian harus mengabdi dengan fasilitas ala kadarnya demi mencerahkan dan membuat masa depan yang lebih baik untuk anakanak kita. Saya ingin menggarisbawahi bahwa persiapan masa depan bangsa dan negara Indonesia ini dititipkan pada Ibu dan Bapak Guru.
Saya menyadari masih banyak tanggung-jawab pemerintah pada Guru yang belum ditunaikan dengan tuntas. Kita harus mengakui bahwa bangsa ini belum menempatkan guru sebagaimana seharusnya. Guru memiliki peran yang amat mulia dan amat strategis. Saya percaya bahwa cara kita memperlakukan guru hari ini adalah cermin cara kita memperlakukan persiapan masa depan bangsa ini. Kita harus mengubah diri, kita harus meninggikan dan memuliakan guru. Pemerintah di semua level harus menempatkan guru dengan sebaik-baiknya dan menunaikan secara tuntas semua kewajibannya bagi guru. Pekerjaan rumah pemerintah, di semua level masih banyak, mulai dari masalah status kepegawaian, kesejahteraan, serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan guru harus dituntaskan.
Meskipun demikian, dibalik semua permasalahan yang ada, pendidikan harus tetap berjalan dengan baik. Di pundak Guru, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, ada wajah masa depan kita. Setiap hari Ibu dan Bapak Guru menemui wajah masa depan Indonesia, dan di ruang-ruang kelas itulah anak-anak bersiap bukan saja untuk menyongsong tetapi juga untuk memenangkan masa depan.
Hari-hari di depan kelas tentu menyedot energi. Anak-anak yang menuntut perhatian. Tugas-tugas Guru yang menumpuk. Masih banyak ruang kelas yang tak memadai, fasilitas belajar yang ala kadarnya, atau suhu udara yang tidak selalu bersahabat, ibu dan bapak guru yang saya hormati, teruslah hadir membawa senyum; berbekal kerahiman, songsonglah anak-anak bangsa ini dengan kasih sayang; hadirlah dengan hati dan sepenuh hati.
Kita semua sadar bahwa pendidikan adalah ikhtiar fundamental dan kunci untuk kita dapat memajukan bangsa. Potensi besar di Republik ini akan dapat dikembangkan jika manusianya terkembangkan dan terbangunkan. Kualitas manusia adalah hulunya kemajuan dan pendidikan adalah salah satu unsur paling penting dalam meningkatkan kualitas manusia.
Pada kesempatan ini saya mengajak kita semua untuk melihat pendidikan bukan semata-mata urusan negara, urusan pemerintah. Tanpa mengurangi peran negara, karena negara masih harus menyelesaikan tanggung-jawab yang belum tuntas dan meningkatkan kinerjanya, saya mengajak semua warga bangsa Indonesia untuk ikut bekerja sama demi masa depan Indonesia yang lebih baik. Ya, secara konstitusional mendidik adalah tanggung jawab negara, tetapi secara moral mendidik adalah tanggung jawab setiap orang terdidik.
Saya mengajak semua kalangan, mari terlibat untuk membantu sekolah, guru, madrasah, balai belajar, dan taman belajar. Kita terlibat untuk mendorong kemajuan pendidikan. Untuk itu pula, kepada Guru, Kepala Sekolah, dan Tenaga Kependidikan mari kita bukakan pintu lebar-lebar. Kita mengajak dan member ruang kepada masyarakat untuk ikut terlibat, memikirkan, dan berbuat untuk  kemajuan dunia pendidikan kita.
Ibu dan Bapak Guru yang saya muliakan,
Potret Indonesia hari ini adalah potret hasil dunia pendidikan di masa lalu. Potret dunia pendidikan hari ini adalah potret Indonesia masa depan. Jadikan rumah kita dan sekolah kita menjadi zona berkarakter mulia. Izinkan anak-anak kita merasakan rumah yang membawa nilai kejujuran. Izinkan anak-anak kita merasakan sekolah yang guru-gurunya adalah teladan. Biarkan anak-anak kita mengingat Kepala Sekolahnya dan seluruh Tenaga Kependidikan di sekolahnya sebagai figur-figur bersih dan terpuji karakternya.
Bayangkan Ibu dan Bapak Guru yang terhormat, kelak anak-anak kita akan hidup di era baru. Mereka hidup di era yang korupsi sudah dianggap sebagai sesuatu yang basi, sesuatu yang bukan lagi kelaziman, dan tidak semata-mata dipandang sebagai persoalan pelanggaran hukum, tetapi lebih dari itu korupsi menyangkut persoalanharkat dan martabat kemanusiaan.
Pada suatu saat, ketika anak-anak kita, murid-murid itu telah dewasa dan berkiprah di dalam masyarakat, mereka kelak bisa bertutur, “Saya belajar jujur, dan belajar integritas dari Guru”. Seraya, nama Ibu/Bapak Guru disebut. Ibu dan Bapak Guru mungkin saja tidak mendengar langsung ucapan-ucapan itu, tetapi yakinlah bahwa melalui anak didik yang meneladani Ibu/Bapak Guru itulah aliran pahala untuk Ibu dan Bapak tidak akan pernah berhenti. Pahala yang tiada henti-hentinya melalui anak-anak didik yang menjadi manusia berkarakter mulia, yang menjalani hidup dengan kejujuran dan berintegritas. Karakter memang tidak cukup diajarkan melalui lisan dan tulisan. Karakter diajarkan melalui teladan. Oleh karena itu, Ibu dan Bapak Guru yang saya muliakan, jadilah figur-figur yang diteladani oleh murid-murid dan lingkungannya.
Akhirnya, kepada seluruh Guru, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, saya sampaikan apresiasi. Sekali lagi, atas nama pemerintah, saya sampaikan terima kasih. Ikhtiar mulia ini harus kita teruskan. Suatu saat kelak, Ibu dan Bapak Guru dapat melakukan refleksi atas apa yang sudah dijalani sambil bersyukur bahwa di saat Indonesia sedang mengubah wajahnya menjadi lebih baik, lebih bersih, lebih jujur, lebih cerdas, lebih kreatif, dan lebih cerah, Ibu dan Bapak Guru memegang peran penting. Kelak Ibu dan Bapak dapat berkata, “Saya disana, saya terlibat. Sekecil apapun saya ikut mendidik generasi lebih baik. Saya ikut melahirkan generasi baru dan ikut berkontribusi membuat wajah Indonesia yang lebih cemerlang, dan membanggakan.” Selamat meneruskan pengabdian mulia, selamat menginspirasi, dan Selamat Hari Guru.
Salam hangat,
Anies Baswedan
Batik PGRI

sepak bola "sarung" para guru

Indahnya perbedaan

Kamis, 28 Maret 2013

BALOHAN

Wisma Mentari, at Ferry Terminal, Balohan. Ph: 0852 329992. 6 rooms. Fan, outside bathroom: Rp. 90.000. Aircon: Rp. 180.000
_

COT BA’U

Penginapan Seulanga (SMK Sabang), 6 rooms with fan 1 Aircon, Ph. 085260284366
_

KOTA SABANG

Sabang Hill, The classical hotel on Sabang Hill with the grand view over Sabang. Tel: 0652-21999, acehsabanghill@yahoo.com, www.sabanghill-aceh.com 22 rooms. With aircon, bath: Rp. 400-1.000.000. Suite: Rp. 1.150.000. Incl. breakfast. Discount during weekdays and for longer stays. Meeting room for 30 persons. Karaoke bar.
Keunangan Guest House, Jln. Nyak Adam Kamil No 59 Kota Atas, 5 rooms, Ph. 081263374813
Guest House Mardimi, www.pulauwehguesthouse.com, Contact us in Indonesia with Danny: (+62) 81269413179 - in the Netherlands with Marian: (+31) 620309671.

Wisma Zahira, Jl. T. Umar, near waterfront, Tel: 0813 4882 0811. 9 rooms. With aircon, bath, TV: Rp: 250-350.000. Free coffee and tea.
Kartini Home Stay, Jl. T Umar 25. Tel: 0812 6925 510, 0852 27065 5169. 5 rooms. With fan, bath: Rp. 100.000. With aircon, bath: Rp. 200-250.000, incl. breakfast, coffee and tea.
Sabang Guesthouse. Jl. T. Umar 23-25. Tel: 0652-21186. 9 rooms. With aircon, bath, TV: Rp. 325-350.000, incl. breakfast, coffee and tea. WiFi.
Hotel Putra Salju, Jl. T. Umar 16. Tel: 0652-22747. 10 rooms. With aircon, bath, hot water, TV: Rp. 200-450.000. WiFi.
Guesthouse Pantai Kasih, Jl. Sultan Hasanuddin 10. Tel: 0652-21066, 0813 7734 7444 (Ayie), www.pantaikasih.com 8 rooms. With fan, bath: Rp. 200-225.000. With aircon, bath, hot water, TV: Rp. 300-350.000, incl. breakfast.
Nagoya Inn, Jl. Cut Meutia 34. Tel: 0652-22311, 0812 699 6068 (Mr. Parlan), www.nagoyainn.com 19 rooms. Aircon, bath, hot water, satellite TV: Rp. 300-500.000, incl. breakfast, coffee and tea. WiFi. Meeting room for 50 persons
Losmen Calok. Jl. Malahayati. Tel: 0852 6036 2584. calok@gmail.com 8 rooms. With aircon, bath: Rp. 150-225.000.
Losmen Sabang-Merauke, Off Jl. T. Umar. Tel: 0652-21928 12 rooms 1-3 beds. Very basic.
Pulau Jaya Hotel, Jl. T. Umar 21. Tel: 0652-21344. 23 rooms. With fan, outside bath: Rp. 40-85.000. With fan, bath: 125.000. With aircon, bath, TV: Rp. 180.000.
Losmen Kartika, Jl. T. Umar 17-19. Tel: 0652-22168. 14 rooms. With fan, outside bath: Rp. 80.000. With Aircon, bath, TV: Rp. 180.000.
Losmen PUM , Jl. T. Umar 3. Tel: 0652-21148. 13 rooms. Most with fan, outside bath. Some with aircon, bath, TV.
Hotel Holiday, Jl. Perdagangan. Tel: 0652-21131, facebook.com/holidayhs 24 rooms. With fan, bath: Rp. 100-200.000. With aircon, bath: Rp. 250-350.000.
Montana Hotel, Jl. Surapati 20. Tel: 0652-22817, 0852 6177 5831, hotelmontana@ymail.com 20 rooms. With fan, outside bath: Rp. 100.000. Aircon, bath: Rp. 225-500.000. Aircon, bath, 6 beds: Rp.600.000. Wifi.
Penginapan Pondok Tapak Gajah, Lingkungan Keramat, Jl. Agus Salim. Near Merbabu graveyard. Tel: 0652-22378, 08126954 5700, iskandarmuda62@yahoo.com 12 rooms. With fan, outside bath: Rp. 75.000. Fan, bath: Rp. 125.000. Aircon, bath: Rp. 200.000. Pantai Kasih
Citra Hotel Jl.Teuku Umar No 15 Sabang telp 0652-21172 fb. Hotel Citra
_

KINCIR – Iboih Area

Tien’s Place. Tel: +6285277775212. Fb: Tien’s Place. 2 km beyond the Iboih junction. 4 bungalows with bathroom, Rp.300.000
Pulau Weh Dive Resort. Jl. Km Nol Iboih. Tel: +62652 33324999, fax: +62 652 2324900. www.wehresort.com 13 rooms, aircon, hot water. Rp. 1.250-1.900.000. WiFi. Restaurant.
Seulako View Cafe & Bungalows. Just along the main road. Ph: 085260920505 Iswardani, seulako.view@gmail.com, fb: Seulako View Cafe & Bungalows. 3 bungalows w. fan, private or shared bathroom, Rp. 100-150.000. 3 rooms, fan, shared bath: Rp. 50-70.000. Accept camping. Restaurant. Small shop with essentials and swap books. Parking.
Steffen Sea Sports Home Stay. Tel: +62081360811848. steffenseasports@yahoo.com www.steffen-sea-sports.com www.steffenseasports.sumatraecotourism.com 4 rooms above the dive shop. With fan, bathrooms: Rp. 200.000. One six bed dorm:Rp. 250.000. Has also 3-pin plugs.

IBOIH

Yulia’s Bungalow & Restaurant. Tel: 0821 6856 4383 (Mr. Randi). 18 bungalows. Outside bath: Rp. 60-70.000. Fan and bath: 150-200.000.
Iboih Inn & Restaurant. Tel: 0811841570, 08126991659. iboih.inn@gmail.com www.iboihinn.com 16 bungalows. Budget room w bath: Rp. 100.000. With fan, bathroom: Rp. 250.000. W aircon, bath, hot water: Rp. 350.000. Incl. breakfast for nonbudget rooms.
O’Ong Rest. & Bungalows. 10 bungalows. Outside bath: Rp. 40-50.000. With bath: Rp. 130-150.000. Price depending on length of stay.
Olala CafĂ© & Restaurant . Tel: 085260607311, eka_olala@hotmail.co.uk. 8 bungalows. W fan, outside bath: Rp. 70.000. Fan, bath: Rp 150.000. WiFi.
Mama Mia Restaurant & Bungalows. 1 basic budget bungalow.
Fatimah Bungalows. Ph: +62652-3324107. 6 bungalows. With bath: Rp. 120-200.000 depending on season and length of stay.
Iboih Hill Bungalows. Reception in Dolphin. Restaurant. Tel: 081360189132. 7 bungalows, outside bath, fan: Rp. 150.000. Discounts for long stays.
Ayub’s 2 rooms and 1 bathroom in one bungalow. Rp. 150.00/room. Discounts for long stay. Ask for Mr. Ayub at the parking area or ask in Erick’s next door.
Erick’s Green House. Tel: 082167899876. 5 rooms. Some with attached bath, all with kitchenette. Rp. 60-150.000. Discounts for long stay. WiFi.
Fina Bungalow. Just before the gate. Tel: 085262111366. Fb: Fina Bungalow. 10 rooms. With fan, bath: Rp. 150-200.000. Aircon, bath: Rp. 250-350.000. Price depending on season.
Cut Agam Guest house & Coffee Shop. First place when coming down to Iboih. Tel: 081360363480. 4 rooms. Fan, outside bath: Rp. 150-200.000. Discounts for long stay. Pasta restaurant.
Jelita Bungalows. Tel: 0821 6446 8376. 3 rooms. Aircon, bath, TV: Rp. 250.000.
Pele’s Ujung Patek Bungalows. At the Petek Point, 500m south of Iboih. Tel: 085260958990 (adun), 0852 5370 2209 (Wani). doktorkalkyl@gmail.com 2 bungalows. With fan, bath: Rp. 250.000.
Pulau Rubiah, Can only be reached by boat. Ph: 0813 774 11125 (Mr. Samsul), 0852 7746 4764 (Mr. Yahya). 8 bungalows. Outside bath: Rp. 100.000. Big two room bungalow with bathroom, kitchen: Rp. 300.000. Restaurant. Call for pick up. From Iboih parking area: Rp. 50.000.
_

GAPANG – Iboih

Guest House Obama, Jl. Sabang-Iboh, 1 km beyond Gapang gate. Tel: 0813 6027 2270 (Mrs. Minna). 14 rooms. With aircon, bath: Rp. 200.000, incl. breakfast. Restaurant.
Agha Hideaway. 50 m above/behind the Naguna restaurant at Gapang gate. Tel: 0852 7744 2222 (Mustafa), pg_m@yahoo.com 1 room bungalow, bath: Rp. 150.000 if fan, Rp. 250.000 if aircon. Great view. Good for long stays.
Gapang Resort Former Leguna and Flamboyan resorts. Government owned, to be leased. Tel: 0652-3324564. 21 bungalows with 27 rooms. With fan, bath: Rp. 150.000. aircon, bath: Rp. 250.000. 2 and 3 room aircon bungalows: Rp. 350-400.000. Restaurant not open yet. Meeting room for 200 people.
Dang Dang Na Restaurant & Bungalow Tel:0852 6041 8854 (Mr. Syukur). 6 bungalows. With fan, bath: Rp. 100.000. With aircon, bath: Rp. 200.000. No booking over phone. Popular.
Lumba Lumba Living and Living Colors Tel/Fax: 0652-3324133, 0811 682 787. www.lumbalumba.com 7 diver adapted duplex bungalows (11 rooms). With fan, bath, fridge: € 26-30 . In new extension 6 rooms with fan, outside bath: € 12. Fan, bath: € 18.
Chephest Bungalows. Tel: 0853 5884 9551. 1 bungalow. With fan, bath: Rp. 100.000, free drinking water.
Vira Bungalow. Tel: 0852 9747 0446. 6 rooms. With fan, outside bath: Rp. 100.000. For long stay: Rp. 50.000
Jroeh Bungalow, behind the souvenir shop. Tel: 0852 6060 7416 2 rooms. With fan, bath: Rp. 100 000. With aircon, bath: Rp. 250.000. Free drinking water.
Beringin Bungalow. Tel: 0852 7780 8024. 5 rooms. Fan, outside bath or with bath: Rp. 100-150.000.
_

BALEK GUNUNG – Iboih

The Pade Dive Resort. Tel: 0652-3322 4500, 0652-332400, sabang@thepade.com www.thepade.com. 13 rooms, aircon, bath, hot water: Rp. 950-1.200.000, incl. breakfast and tax. WiFi.

SUMUR TIGA – Ie Meulee

Freddie’s Santai Sumur Tiga, Pantai Sumur Tiga, Iemeulee. Tel: 0813 6025 5001, santaisumurtiga@yahoo.com.au www.santai-sabang.com 9 bungalows and 3 family rooms. With fan and bathroom, hot water: Rp. 240-300.000. Complete international restaurant and an ala carte restaurant on the beach. Access to meeting room for 60 persons. Wi-FI. Booking needed.
Casa Nemo, Pantai Sumur Tiga, Iemeulee. T e l : 081362999942. casanemo@yahoo.com www.casanemo.com 8 bungalows w fan, bath: Rp. 230-295.000. Complete Indonesiam buffet style restaurant. Booking needed. Wifi.
Monle, Jl. K.H. Agus Salim, Ie Meulee. Tel: 0853 7180 8274. 5 rooms. Fan, aircon, in and outside bath: Rp. 100-200.000.
Perdana Beach. Jl. K.H. Agus Salim, Ie Meulee. Tel: 0852 6207 1939. 20 rooms with bath, aircon, TV. Rp. 200.000.
The Point Sabang Resort, Jl. K.H. Agus Salim, Ie Meulee. Tel: 0652-22433, 0821 64835879 (Mr. Chandra), thepointsabangresort@gmail.com www.thepoint.sumatraecotourism.com 39 bungalows/rooms.With aircon, bath, hot water, TV, seaview: Rp. 420.000. Family suite: Rp. 720-850.000. Excl. tax. Incl. breakfast
Ujung Kareng Conference Center, Ujung Kareung. Tel: 0813 6025 5001. Managed by Freddie’s Santai Sumur Tiga. Fully equipped and serviced. Capacity 60 persons. 6 rooms. With fan, bath: Rp. 200.000.
Tuna Paradise Resort, Ujung Kareung. Tel: 0812 6908 0080 (Andre), momde_39@yahoo.com 9 bungalows. With fan and bath: Rp. 175.000. With aircon, bath, TV: Rp. 350.000. Big restaurant. Meeting room for 20-30 persons. Small private beach
Rasa Seni Hotel Resort, Anoi Itam. Tel:0652-7010245, 0813 9685 8460, www.rasaseniresort.com 10 rooms. With aircon, bath, hot water: Rp. 450-800.000, incl. tax and incl. breakfast.
Anoi Itam Resort,  Anoi Itam, Popular called Thomas Bungalow, Chinese Design, Tel. 082369266557 (Asin) Thomas 081362541234
_

Dive Operator

Rubiah Tirta Divers, Iboih Beach. Tel/fax: 0652 3324 555, tel: 0852 8841 5820 (Ifan) 0815 3402 0050, 0812 8436 308 (Yudi). www.rubiahdivers.com
Lumba Lumba Diving Centre, Gapang Beach. Tel/Fax: 0652 3324133, 0811 682 787. www.lumbalumba.com
Pulau Weh Dive Resort, Kincir Beach. Tel: 0652 3332 4999, fax: 0652 2324 900. www.pulauwehresort.com
Steffen Sea Sports, Kincir beach. Tel: 0813 6081 1848, steffenseasports@yahoo.com www.steffen-sea-sports.com www.steffenseasports.sumatraecotourism.com (In Malaysia: Pulau Kecil -Coral Bay, Perhentian Island, Tel: 6-019-9111256).
The Pade Dive Resort. Tel: 0652-3322 4500, 0652-332400, sabang@thepade.com www.thepade.com

Selasa, 27 Maret 2012

DEMO BBM DAN APATISME KITA

Tadi pas ngisi bensin di pom, aku berlagak sempetin tanya dulu ke mas petugasnya apa harga bensin udah naik. Ternyata belum, tapi pasti naik mbak, kata masnya. Sebelumnya tadi siang ada teman yang cerita kalau dia pas ngisi di eceran udah naik 500 perak. Kalau ditanya perasaanku tadi? Bodo amat yak, emang gue pikirin! berapa duit sih..cuma naik dikit ini..hahhaaa TAPI kalau ditanya perasaanku yang sekarang, hell, aku sedang ngerasa jadi manusia teregois setanah air. Jangan buru-buru di judge aku lebay terlalu mendramatisir keadaan. Tulisan kali ini aku hanya rindu untuk kita saling mengingatkan dan menganalisa kondisi kita saat ini. Nah untuk bisa memahami tulisan aku kali ini, mungkin kita harus buang jauh-jauh dulu perasaan ayem kita di zona nyaman. Bahasa kasarnya jari tengah untuk apatisme.

Kembali ke alasan perasaan berdosaku tadi, jadi selain obrolan di POM yang ga berarti apa-apa buat aku, di fb dan twitter aku juga liat banyak banget teman-teman yang ribut mengutuk aksi anarkisme mahasiswa dalam demo-demo BBM belakangan ini. Ya, mungkin hampir semua dari kita pernah berpikir tentang itu. Aku juga pernah bahkan sempat ikutan mengutuk dan mengamini semua kutukan dari orang-orang disekitarku *kejam*. 

Ga mungkin dipungkiri, rentetan aksi anarkisme akhir-akhir ini MEMANG "terlihat" sangat mengganggu dan membuat mulut gatal untuk merutuki aksi "bodoh" para mahasiswa tersebut. Walhasil tidak hanya mengutuk, kita pun menjadi antipati dan mengabaikan kejadian-kejadian serupa atau apapun terkait aksi-aksi itu. Terlebih kayak yang terjadi di aku, karena merasa isu kenaikan BBM belum sangat mengancam, uang saku masi sangat lumayan cukup buat beli premium full tank, atau kenaikan harga makanku 3x sehari besok, atau harga-harga kosmetik dan apapun itu yang mungkin ikutan naik 1-2 perak, ditambah pilihan-pilihan lain yang lebih menggiurkan kayak senang-senang dengan teman, online seharian, tidurr...jederrr!!! dengan nyamannya aku berpikir "ah buat apa aku ikut ribut tentang kenaikan BBM"..

Sampai disini aku mau tekankan, kalau diantara kita masih ada yang berpikiran serupa, tolong kemas pikiran itu masukin kresek dan bakar! Terutama kalau kita orang-orang beruntung yang bisa mengecap nikmatnya pendidikan, akses informasi yang terbuka dan apapun yang membuat pikiran kita seharusnya lebih kritis. Sayang banget ya rasanya kalau kita gak pernah mencoba ngeh bahwa bila kita berpredikat mahasiswa atau apapun itu sebagai orang terdidik itu berarti kita memiliki tanggung jawab di pundak kita untuk melindungi jutaan orang diluar sana yang belum beruntung untuk memperoleh pengetahuan yang layak. Hei ayo sadar persentase orang Indonesia yang kuliah itu KECIL!! masak kita masih mau egois dan hidup seenak jidat??

Nah geramnya adalah, udah persentase mahasiswa itu cuma seuprit, eh mahasiswa jaman sekarang contohnya aku malah sibuk sama urusannya masing-masing..yang diributin ya hal-hal kecil macam modem yang lelet, salon yang tutup, cafe ini yang begini, brand itu yang begono...demo anu yang begitu, mawar, kimi, boy/girlband, pocong lagi ngapain, artis ini selingkuh sama anunya......"ga bisa ikut audisi idol nih, jalan tol ketutup pendemo" kata temenku. Sh*t maaaaaaan..pengen teriak!!!!!

Lihat gimana dangkalnya pemikiran kita sebagai mahasiswa saat ini. 'Capek ributin negara, udah ada yang ngurus'..'alah kalo diributin juga ga ada yang berubah'...'itu pendemo ribet amat sih ngapain panas-panasan di jalanan kayak wong sarap?' Pernahh?? apa pernah diantara kita mikir begituan? pernah, aku pernah dan aku menyesal. Membuat aku mikir kalau besok aku mau buat es teh kalau ada yang mau turun ke jalan demo BBM *tetep nyari gampangnya*.

Aku pikir udah ga jamannya lagi kita terus hidup di zona nyaman yang apatis binti pragmatis kita. Secara kita bukan tinggal di negara yang serba beres kayak negara-negara barat yang pemerintahnya ga bermata ijo, sel penjara buat koruptornya gak kayak hotel, anggota dewannya beres godok  undang-undang bukan nonton bokep. Kita hidup di negara yang uncivilized, mau gak mau harus terima itu. Wong di negara yang serba teratur aja civil society masih perlu untuk kontrol pemerintah apalagi di negara cetek kita ini..ya kan? ya kan?

Ini aku minta maaf banget ya tulisannya ngelantur kemana-mana dan marah-marah. aku marah sama diri sendiri sebenarnya :(
Kemarahanku makin menjadi-jadi aja, pas orang-orang yang komentar demo begono-begini, anarkis, mahasiswa ngerusak demokrasi, malu-maluin, demo ga efektif, JUSTRU pas ditanyai so gimana cara salurin aspirasi yang paling efektif ke pemerintah kita yang oh-so-unyu-dan-bebal hasilnya NOL. jrengg, Mereka ga punya jawaban sodara-sodara. 

Ya iyalah, sekarang coba ya kita nalar, di ilmu pengetahuan kita kenal ada banyak jalan untuk menyuarakan aspirasi kita. Ya bentuknya bisa dengan tulis, suara, aksi atau pura-pura mati (aksi bisu). Nah kenapa aku ga setuju banget kalau ada yang bilang turun ke jalan itu udah ga efektif adalah karena itu terbukti bekerja. Kayaknya ga perlu dibeberin berapa banyak contoh aksi turun ke jalan yang sukses menggulingkan suatu rezim sejak dulu bahkan hingga sekarang. Ga sedikit juga aksi solidaritas yang membuat orang kecil yang gak salah batal dihukum berat misalnya, search aja contoh-contoh demo yang berhasil, ada banyak. Nah terus kalau ditanya setuju gak sih sama bentuk demo yang anarkis? itu guna ga sih? efektif enggak? kok mereka keliatan kayak kuda lumping bakar-bakar dan makan-makan beling *becanda*..jawabannya adalah jauhhh di dasar hati paling dalam saya setuju. 

Kalau melihat aksi anarkisme biasanya yang terlintas di otak kita pasti apa untungnya sih bakar-bakar, segel-segel, dobrak-dobrak. Ga salah kita mikir begitu, tapi saat kita berpikir begitu diragukan juga jangan-jangan kita termasuk orang-orang yang berpikiran dangkal. Kita hanya melihat sebuah aksi dari kulitnya semata. Kita biasanya akan lupa untuk melakukan analisa mengapa mereka menjadi anarkis. Aku pribadi percaya, selain IQ yang jongkok di kasus-kasus demo tertentu, ada alasan lain kenapa mahasiswa lantas melakukan anarkisme dalam aksinya. Kalau kata pepatah-pepatah alay, 'air mata adalah senjata terakhir perempuan untuk mengungkapkan isi hatinya' nah itu juga yang ada dalam pikiran mahasiswa, SENJATA TERAKHIR...the last strategy. Berhubung ga mungkin unyu banget buat nangis-nangis ke pemerintas buat jangan naikin BBM, maka alih-alih pakai air mata, mereka pakai otot. Terus berhasil? enggak!! udah pakai otot capek-capek, tetap mahasiswa dianggap anj*ng yang bergogong untuk seenaknya dilalui sang kafilah. Tetap ga di dengar. Penyaluran aspirasi pun tersumbat. Mahasiswa hopeless, ngerasa sia-sia aksi damai kalau pemerintahnya bebal. Bakar-bakar dan segel-segel lah mereka.

RUGI??

Kalau ada pemikiran anarkisme itu merugikan, kita mungkin salah. Kenapa? karena meminjam kata-kata temenku kalau harga yang dibayar untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan akibat anarkisme massa GAK AKAN PERNAH sebanding dengan kerugian yang diakibatkan kalau mahasiswa cuek dan pemerintah semena-mena berkepanjangan terhadap masyarakatnya. Istilahnya, ada pendemo yang siap obrak-abrik negara aja pemerintah ga takut buat korup apalagi enggak. gitu lho..masak mau berharap sama pulisi atau KPK yang impoten muluk?

Memang bener, ga semua tuntutan dalam demo harus didengar, tapi untuk BBM kali ini, CMIIW, apa pemerintah udah nunjukin itikad baiknya minimal untuk misalnya menenangkan kepanikan masyarakat, memberi penjelasan, dan sebagainya dan sebagainya...bukan malah curhat dan operasi kantong mata biar makin besar. itu juga kalau dipandang dari segi paling netral, katakanlah BBM tetap harus naik walau badai menghadang *ADA BAND* 

Belum lagi kalau kita dapet info lebih banyak lagi, kayak analisanya Kwik kalau pemerintah berbohong tentang kerugian pertamina dan bahwa seharusnya harga minyak kita ga seharusnya disamakan dengan harga dunia. Belum lagi kalau baca perintah AS dalam perjanjian G20 yang mewajibkan negaranya untuk HAPUS subsidi. Gemes gak? kalau aku sih gemes banget...? terus mau gimana ya? ada saran? masak harus nangis dan pasrah (senjata terakhir) --'

nb: analisa tentang ketidaklayakan BBM dinaikkan bisa ditanya ke mbah huhel yang lebih mahfum ya. Aku cuma marah-marah ga penting aja, maaf sekali lagi..#kiss


Jumat, 16 Maret 2012

"Mata Tertutup" Dengan "Mata Terbuka"

Satu lagi karya terbaru sineas Indonesia yang mengangkat fokus agama dari sudut yang terbilang frontal. Film bertema gerakan fundamentalis islam ini mengambil judul 'Mata Tertutup' sesuai alur cerita di dalamnya yang banyak menampilkan adegan perekrutan anggota gerakan dengan menutup mata 'korban' untuk dibawa ke tempat doktrinasi.

Secara keseluruhan ada pemisahan cerita yang coba dihadirkan dalam film. Yang pertama diceritakan sosok mahasiswi Fakultas Kedokteran bernama Aini yang kabur dari rumah karena terlibat dalam NII. Kemudian Rima (Eka Nusa Pertiwi) seorang aktifis perempuan yang juga ingin bergabung dengan gerakan serupa. Yang terakhir adalah Jabir (M. Dinu Imansyah) santri sebuah ponpes yang terpaksa hengkang karena sekian lama menunggak iuran.

Tentu saja menonton film yang satu ini benar-benar harus dilakukan dengan 'mata terbuka'. Meskipun terbilang film sederhana dan minim nilai tersirat, tetapi pesan yang disampaikan cukup penting untuk didiskusikan lebih lanjut. Terutama dibagian akhir film ketika ditampilkan beberapa komentar dari tokoh agama terkait radikalisme yang terjadi di negara kita. Pesan yang dominan disampirkan adalah bagaimana generasi muda seharusnya tidak memandang situasi negara dari sisi hitam dan putih saja. Kekecewaan akan situasi hidup seharusnya bukan menjadi alasan kaum muda untuk mencari pelarian diluar akal sehat yang dimiliki.

Disini sangat menarik karena dalam film juga ditampilkan bagaimana Jabir sebelum menjadi pengantin (bom bunuh diri) sempat berujar bahwa pilihan itu dijalani karena tak ada hal lain yang bisa ia lakukan. Selain itu pada beberapa dialog juga terselip kritik atas kinerja pemerintah seperti kerawanan di angkot dan sulitnya untuk mencari nafkah di negara sekapitalis Indonesia dewasa ini.

Poin-poin diataslah yang seharusnya lebih diblow up lagi oleh Garin dalam filmnya. Sayangnya film terkesan kurang menekankan isu tersebut namun lebih terpaku pada kritik terhadap gerakan fundamentalime itu sendiri. Padahal tidak mungkin dinafikan jika radikalisme islam saat ini cenderung merupakan dampak daripada sebuah penyebab permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat. Dengan demikian jalan cerita mungkin akan lebih mengena karena tidak terlihat hanya sebagai wahana kritik gerakan fundamentalis semata namun lebih menyentuh ke akar permasalahan hingga mungkin lebih mengedukasi bagi para penikmatnya. 

Yang terakhir saya sendiri masih menyimpan pertanyaan besar dari film ini. Saya bingung dan sering tertipu dengan wajah Rima dan Aini, kenapa wajah mereka mirip banget. Apa mereka kembar??? --'

Rabu, 07 Maret 2012

HIDUP ITU KEJAM JENDRAL!

 
Gak tau kenapa ya, akhir-akhir ini suka gatel posting. hmm, kayaknya ada apa-apa dikit langsung klik 'new entri'. Hehe, meskipun banyak juga hal gak penting yang kadang aku bagi disini (maaf ya...) tapi kali ini aku pengen share tentang sesuatu yang menurut aku penting untuk dibagi.

Ceritanya beberapa hari ini ada kejadian yang luar biasa dikampus. Sangking luar biasanya kejadian itu, mungkin ga perlu aku cerita disini dengan berpanjang lebar karena nanti aku bakal dikira nulis naskah sinetron. Beneran, jadi aku pikir kejadian sedramatic itu cuma ada di sinetron lebay yang biasanya kejar tayang di tipi-tipi, but im wrong, thats reallll! happen in my life. Sekedar ngasih contekan dikit ya, mau tau apa kejadiannya??? jangan kaget ya..fakta itu adalahhh bahwaaa akuuuuuuu berteman dengan psikopat!!!!! 

Yeee, jangan penasaran kenapa kesannya kok aku sadis banget menilai orang psikopat. Pokoknya kategori apapun yang dibutuhkan untuk masuk golongan psikopat udah ada lah di orang itu. Melakukan kebohongan besar? dia jagonya, bahkan kebohongan publik. mencuri?? master kalau itu. kepribadian ganda..?? wah apalagi. dia masternya membangun image baik di depan teman-teman. Jadi semuanya mudah percaya untuk kemudian ditipu mentah-mentah oleh teman psikopat ini. Intinya, apapun yang ada dalam ekspektasi kita tentang kriteria psikopat kayaknya ada di dia. Jadi ini bukan gosip, karena penggosip juga golongan psikopat jadi jangan suka bergosip. 

Okelah, balik ke tujuan awal. Jadi menurutku ga terlalu penting aku berlama-lama mempopulerkan dia di postingan kali ini. enak banget, siapa elo!???!!! Yang pengen aku tekankan disini adalah betapa kepercayaan itu merupakan hal yang paling mahal harganya. Aku liat sendiri gimana teman-teman aku yang ditipu sama orang itu dalam bentuk harta bisa tetap calm, tapi teman terdekatku yang memang dekat dengan penjahat itu jadi ngedrop banget. Aku mengerti banget keadaannya. Kita mungkin pernah ngalamin gimana dikhianati oleh orang dekat yang jelas-jelas kita percayai. Rasanya apapun kita bagi untuk dia. Kita merasa udah kenal dia luar dalem. Tapi apa??? suatu saat kita harus menelan pil pahit karena dihadapkan pada kenyataan bahwa kita ternyata SAMASEKALI gak kenal dia,.bahwa dia tiba-tiba menjadi orang asing yang bahkan kayak ga pernah punya ikatan apapun dengan kita. bukankah itu sangat sangattt pedih?

titik tekannya di 'Ikatan apapun', disini maknanya bisa luas, mungkin sahabat tempat kita biasanya berbagi tiba-tiba menggosipi kita dibelakang, pasangan tempat kita bersandar mendadak 'disandari' orang lain, pokoknya siapapun yang kita anggap sebagai orang terdekat kita. Aku pernah tulis tentang ini sebelumnya, bahwa disakiti dengan cara menusuk dari dalam benar-benar gak adil dan sakitnya bisa melebihi apapun. Di tulisan ini aku ga punya maksud mau menebar kekhawatiran atau kecurigaan yang berlebih. Namun kenyataan-kenyataan disekitar membuat suatu pertanyaan besar hadir, bila orang-orang terdekat yang kita pikir sudah sangat kita kenal saja bisa mencurangi kita mentah-mentah, lantas siapa lagi yang bisa kita percaya di dunia ini???  

Ngomong-ngomong curhatan ini sebelumnya aku tulis di status fb dan ada satu orang temanku yang komentarnya menurutku penting untuk aku bagi disini. Isinya kurang lebih menegaskan untuk 'trust nobody except your family'. Kata family disini merujuk dalam arti sebenarnya lho ya, jadi keluarga yang sebenarnya keluarga, bukan teman yang sudah kita anggap seperti keluarga atau siapapun yang kita anggap tapi bukan keluarga kita yang sesungguhnya. Komentar itu awalnya menurutku kok kesannya skeptis banget. Masak iya kita harus jadi orang sepicik itu. Terus temenku itu komentar lagi kalau kata "sahabat" menurut dia tidak pernah ada, yg ada itu patner, dan akan berganti2 tergantung visi dan lingkungan. Denger kalimat itu rasanya kok gak asing ya, itu prinsip dalam dunia politik banget, dimana pada dasarnya ga ada musuh dan teman yang abadi. 

Komentar itu membuat  aku berfikir ulang. Waktu dosen politik bilang tentang itu aku cuma sekedar lewat aja masuk kuping kanan keluar dari kiri. Sering juga orangtua ngasih nasihat begitu kan..Jadi kalau dekat sama orang itu biasa aja, jangan yang 100 persen percaya. Nah semua omongan-omongan itu seringnya dalam tanda kutip aku abaikan. Alasannya klise dan bodoh, ya karena kita belum melihat sendiri buktinya. Toh kita masih punya sahabat yang baik, pacar yang setia.. Tapi kesombongan untuk mengabaikan omongan-omongan itu seketika runtuh saat aku memikirkan kejadian itu. Rasanya kok sebagai manusia yang memiliki kemampuan terbatas, terlebih sebagai anak muda yang pengalamannya masih seujung kuku udah sok merasa nasehat itu picik. Kok udah langsung yakin kenal sama seseorang...setelah itu apa, bummmm!! kenyataan dicurangi membuat kita kayak tersengat listrik 3000 Volt dan menjatuhkan kita dari menara tertinggi. Yang tinggal apa? kita yang ngesot kesakitan kembali ke 'rumah' untuk mencari semua hal yang bukan sandiwara dan menumbuhkan lagi kepercayaan kita yang sudah dibawa pergi meskipun tumbuhnya belum pasti akan sempurna (kembali). Renungkanlah...Merenung untuk waspada..salam bang napi!! :3