Sabtu, 25 Juni 2011

Mencemaskannya

Sekarang aku sedang membongkar google dengan cengengnya, coba menemukan penjelasan ilmiah tentang penyakit ayah. Beberapa minggu yang lalu, siang-siang begini mama telfon dan berhasil membuat shock dadakan, mama cerita kalau ternyata penyakit ayah yang selama ini cuma didiagnosa asam urat adalah terjepitnya saraf. 

Sedikit menyesal kenapa dari dulu-dulu penyakit itu tidak dicurigai oleh dokter tempat biasanya ayah konsultasi. Setidaknya ada tindakan yang bisa diambil lebih dini. Selalu mengecewakan memang berurusan dg dokter-dokter di Aceh. Kalau pemahamanku secara sederhana dan dari cerita orang-orang sih, penyakit itu pencetusnya karena pernah jatuh atau mengangkat barang yang berat. Ayah banget itu, ga tau kenapa emang agak mirip sih kita, kadang sering jatuh-jatuh tanpa sebab, kepelesetlah, keseleo sampe terkilir. Inget banget dulu di sabang ayah jatuh terjerembab di rumah tetangga dan kejadiannya di depan mataku. trus kata mama pas muda juga ayah pernah jatuh.

Sekarang ini harusnya mama, ayah dan tante upik sudah landing di bandara penang, sumpah sangat teramat mengkhawatirkannya tuhan. Bagaimana dokter disana bisa coba menyembuhkan ayah? apa sudah positif harus dioperasi? atau mungkin disarankan menempuh metode lain?kata mama sudah cukup banyak saran yang mereferensikan dokter dan RS di Penang itu. Bahkan mereka sudah dapat nama dokter dan rincian lengkap tentang pengobatan disana, ingat dulu kita sekeluarga seringnya khawatit tentang kolestrol ayah dan asam uratnya yang sensitif banget, makanya kaget pas dengar penyakit ini.

Tuhan, boleh gak ya kalau aku bilang untuk saat ini aku belum siap menerima kabar buruk sekecil apapun tentang ayah. Yang ada di harapku ya cuma pengobatan disana berjalan lancar, kalaupun jadi dilakukan operasi, tidak akan membuat ayah sakit yang teramat sangat. Pengen rasanya bertukar tempat. Biar ayah aja yang ikut SP dikampus, ayah aja yang khawatir dan gelisah di jogja, yang setiap harinya ngerasa pengen lari pulang ke Aceh dan peluk semuanya, yang selalu merasa sepi di keramaian orang, apapun itu, yang penting ayah jangan sakit. 



Sedih banget, aku masih ingat ayah bilang kalau ga cepat ditangani bisa menyebabkan kelumpuhan, ayah curhat sambil becanda, "masak yang seharusnya ayah dorong jinan (ponakanku yang bayi) di keretanya, ini harus jinan yang dorong2 ayah" haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, sedihhh....belum lagi tadi pagi tante cerita kalau ayah sempat nangis. Mengerti banget aku gimana perasaan ayah sekarang, pasti sedih, shock dan takut campur aduk, Bersabar ya yah, adek selalu berdoa untuk kesembuhan ayah, harus kuat, kan masih harus ke jogja dengan sehat liat adek wisuda, timang cucu-cucu baru beberapa tahun lagi. Jangan bersedih ayah sayang, sahabat sejatiku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar