Senin, 27 Februari 2012

Twitter dan Facebook, Samakah?

Apakah menurut kamu sama? menurut aku nggak. Begini penjelasannya, sebenarnya sederhana saja, menurutku perbedaan paling mendasar antara facebook dan twitter terletak di orang-orang yang berinteraksi dengan kita. Di facebook kita menemukan istilah 'friend' untuk orang-orang yang bisa kita minta untuk berteman dengan kita. Sedangkan di twitter, kita ga akan nemu istilah itu. Tapi yang kita temukan adalah followers.

Terus apa bedanya istilah 'friend' atau 'Followers'. Dari segi kata dan istilah 'friend' atau teman itu tentu merujuk kepada hubungan pertemanan yang sebenarnya. Yah, Social networking lah ya. Yang namanya teman mungkin lebih akan terima kita apa adanya, meskipun seringkali kita membagi status dan foto-foto 'sampah'.

Nah kalau 'followers' atau istilah pengikut yang juga kita temukan dalam blog, artinya jelas sangat-sangat berbeda. Pengikut adalah seseorang yang benar-benar melakukan koneksi terhadap kita karena tendensi atau harapan-harapan tertentu. Seharusnya sih seperti itu, kadang kita temukan kalau seseorang yang biasa-biasa saja, gak terkenal apalagi promosi dan request disana-sini supaya follow dia followersnya justru banyak. Jadi yang lebih layak disebut sebagai microblog adalah twitter sedangkan facebook ya benar-benar berfungsi sebagai social network.

Sampai disini apa aku sudah menyampaikan maksudku dengan jelas?

Jika belum mari ditambahkan dengan contoh. Misalnya nih ya, beberapa pengguna twitter kadang salah kaprah karena mengira twitter ditujukan utamanya untuk social network, sehingga kadang mereka memaksa orang-orang yang ia kenal atau yang sengaja ia follow untuk melakukan hal yang sama atau istilahnya 'Follow back'. Nah menurutku itu adalah hal yang sangat aneh, karena orang akan melakukannya dengan keadaan terpaksa. Terlebih bila dalam setiap tweetnya dia hanya akan 'membuang sampah' seperti kegalauan atau keluhannya sehari-hari. Dimana hal tersebut gak memberi manfaat apapun kkepada pengikutnya, yah sekali lagi aku katakan meskipun di twitter sampah-sampah ini akan dengan cepat hilang karena sifat twitter yang lebih dinamis daripada facebook.

Kesalahan lainnya adalah yang terjadi padaku misalnya, diawal saat masih katrok-katroknya aku dengan mudah melakukan follow terhadap orang-orang yang menurutku sedang 'hits'. Contohnya Alit Susanto. Meskipun aku samasekali gak seide dengannya. Walhasil saat dia melempar tweet yang samasekali aku gak suka, aku cuma bisa pasrah lihat itu berseliweran di timeline meskipun pada akhirnya aku berhenti mengikutinya. 

berikut adalah contoh-contoh tweet alit yang ga sepaham dengan pemikiran saya:
  • "I wish you could hug me back, Teddy" is the most popular words that is told by girls to Teddy Bear when they're crying. (tentu saja unfair buat aku yang bahkan teddy bearnya selalu berdebu dipojokan kamar)
  • dilanjutkan dengan: Teddy Bear.. The best listener girls can get, since 1902. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar