Selasa, 14 Juni 2011

JOGJA MALAM INI......

Dingin serupa jeruji bui bergerigi......
menyesap gelap, senyap dan kesiap.
serupa dupa, aroma jingga dikangkangi perapian tanpa muara...

Jogja yang diam...suram
jogja yang miris...tanpa tangis
mengenang kemelaratan bagai tuntutan
lantas keganjilan yang dijadikan objek tontonan

jogjaku sudah ironi
bahkan sedari tadi,
kala deretan kuda menanti digauli...
orang-orang masih berdiri
menikmati helaan si gila di mana-mana
nisbi
bertelanjang kepala, dada, dan kaki pula

Bandar ini akan selalu menjadi,
orang-orang tersenyum walau kulum
dengan duyun pesona
angguk gunungan yang menua
desau kayuhan nasib sarat kepayahann

itulah pesona jogja, tidak lebih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar